Minggu, 25 Mei 2014

Meyakini Perjumpaan dengan Allah



Dalam surat Al Baqarah ayat 45: “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”.
Orang-orang yang beriman dan bertakwa meyakini tentang perjumpaannya dengan Allah SWT. Oleh karena itu mereka senantiasa sabar dalam melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Mereka memohon pertolongan Allah dan mendirikan shalat. Hal itu sangat berat untuk dilaksanakan kecuali oleh orang-orang yang khusyu yakni meyakini perjumpaan dengan Allah.
Dalam surat Al Baqarah ayat 249 Allah SWT mengisahkan : “Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."
Salah satu contoh orang-orang yang meyakini perjumpaan dengan Allah adalah Thalut beserta pasukannya. Mereka diperintahkan untuk menyerang Jalut yang lalim serta memiliki tentara dan peralatan perang yang lebih kuat. Pada saat akan menyerang Jalut, mereka harus melalui sebuah sungai. Thalut memperingatkan kepada pasukannya agar pada saat menyebrang nanti tidak boleh minum kecuali beberapa teguk saja. Namun diantara mereka ada yang tidak mentaati perintah tersebut. Mereka minum sepuas-puasnya, sehingga mereka tidak dapat melanjutkan perjalanan karena kekenyangan. Sedangkan mereka yang minum secukupnya dapat melanjutkan perjalanan dan memerangi Jalut dengan keberhasilan yang gemilang