Senin, 05 Mei 2014

Mari kita memahami arti kehidupan,



Semoga hari ini kita mendapat jiwa semangat kembali, untuk memulai memunguti puing-puing harapan yang terserak, menuntaskan mengeja mimpi-mimpi yang tertitip di langit agar dapat segera membumi.
Mari kita memahami arti kehidupan, mereposisikan diri sejenak, menakar dan menyelami keikhlasan diri, dengan bertanya pada hati nurani tentang penerimaan diri terhadap realitas kehidupan yang penuh tantangan yang senantiasa menuntut kita untuk melakukan yang terbaik. Hidup adalah pilihan, ketika kita memutuskan untuk bahagia maka Insya Allah kita akan bahagia, meski seberat atau sepahit apapun masalah yang sedang kita hadapi, karena sejatinya kebahagiaan tergantung pada bagaimana kita menjalani dan memaknai hidup itu sendiri. Karena kebahagiaan bukanlah hal-hal menakjubkan yang dapat kita lakukan, tetapi bagaimana keadaan pikiran yang diwujudkan dalam sikap serta cara seseorang memandang dunia dengan segala peristiwanya dengan cara positif , sehingga mampu menghadapi kekecewaan tanpa mesti jatuh dalam rasa keputus asaan. Namun kemampuan untuk bangkit dan bertahan dari semua kesulitan kemudian melihat masa depan dengan optimis, selalu sensitif dalam mengenali nikmat Allah dengan rasa Syukur. karena kasih sayang Allah tidak hanya terletak pada nikmat yg kita rasakan, namun terkadang kasih sayang-Nya terselip dalam cobaan-NYA…

Manakala orang yang selama ini telah kita anggap dekat kini terasa menjauh, tetaplah berbuat baik, bebaskan jiwa dengan cinta, biarkan senyum tulus tetap mengembang, jangan turuti hati yang luka menutup kebaikan, biarkan ia tumbuh menjadi penyejuk pikiran dan perasaan dan membebaskan belenggu kesedihan yang menghampiri. Kubur dan lupakan semua yang terlintas dalam pikiran yang kau anggap sebagai keburukannya, biarkan ia menjadi debu di masa lalu dan tak akan pernah kau ingat lagi. Tetapi simpanlah rapat di memori kebaikan-kebaikannya, senyum tulus dan nasihat-nasihatnya, do’a-do’anya, dan segala yang baik tentang dia di waktu lalu. ..Hanya cinta-Nya yang kekal, kedekatan-Nya yang tak menjauh meski waktu telah berlalu, janji-janji-Nya yang tak pernah teringkari, cobalah untuk masuki dimensi kebaikan yang berpusat pada sifat-Nya, dan bersyukurlah atas karunia-Nya yang telah menghadirkan dia dan kebaikannya dalam kehidupan ini…
hanya orang kuat yang mampu memaafkan orang lain, karena dalam kata maaf tersimpan kearifan serta keperkasaan dalam mengatur emosi dan menahan amarah. Sangat wajar bila orang lain berbuat kesalahan, sebagaimana diri kita pun mungkin pernah berbuat salah. Kita sering memandang manusia bukan sebagai manusia tetapi memandangnya sebagai malaikat yang tak pernah salah, padahal tak ada manusia yang tanpa cela. Dendam tidak mengubah apapun sebaliknya memaafkan mengubah masa depan menjadi lebih ringan dan bahagia, dengan mengambil hikmah untuk dijadikan sebagai pijakan kedepan, karena kejadian yang kita alami adalah bagian dari proses pembelajaran dalam hidup, pasti semua yang terbaik yang selalu diberikan oleh-Nya. Ambillah selalu hikmah …